Prestasi kegiatan Ekstrakurikuler di SMPN 29 Jakarta di awal tahun 2018 mencatat hasil membanggakan dengan hasil yang dicapai Ekstrakurikuler Jujutsu oleh siswa-siswi SMPN 29 Jakarta. Mengikuti Kejuaraan Jujitsu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan membawa 16 atlit siswa SMPN 29 yang bertanding, 13 siswa diantaranya berhasil pulang dengan membawa medali. Dari 13 siswa berhasil meraih total 28 medali terdiri dari :
- Juara 1 meraih 7 medali emas
- juara 2 meraih 10 perak
- juara 3 meraih 11 perunggu
Dengan hampir menyapu bersih semua cabang yang diikuti untuk Kejuaraan Jujitsu tingkat DKI Jakarta, maka SMPN 29 Jakarta dinyatakan sebagai juara umum Provinsi. SMPN 29 Jakarta juga membawa pulang Piala juara Antar Dojo Se DKI Jakarta dan mewakili Jakarta Selatan merebut Piala Juara Umum. Para atlit SMPN 29 Jakarta ini semua akan masuk kedalam pembinaan seleknas Atlit diajang Kejuaraan Nasional. Menurut Informasi pelatih, karena prestasi ini akan ada rencana pengambilan gambar dan video dari Media TV One untuk meliput kegiatan latihan para siswa sabtu depan (13 Januari 2018).
Adapun para siswa SMPN 29 Jakarta yang berhasil meraih juara Jujutsu (Earth Jiujitsu) antara lain adalah :
- Syela Mutiara Kelas 8A (Gold Medal Newaza 14 th kelas 55 Kg)
- Ahmadi Nur Ramadan Kelas 7A (Gold Medal figthing system 14 th kelas 55 Kg) dan juga meraih (Gold medal newaza 14 th kelas 50 Kg)
- Nyoman Shabrina Kelas 8A (Bronze medal fighting system 15 th kelas 60 Kg) dan juga meraih (bronze medal newaza 15 th kelas 61 Kg)
- Nurfitri Amalia Kelas 8A (Silver Medal fighting System 14 th Kelas 40 Kg) dan meraih medali (bronze Medal Newaza 14 th kelas 45 Kg)
- Fattah Azhar kelas 8B (Silver medal fighting system 15 th kelas 50 Kg) dan meraih medali (bronze medal newaza 15 th Kelas 50 kg)
- Arifal Syahputra kelas 8B (bronze medal fihting system 15 th kelas 55 Kg) serta meraih juga medali (Silver medal newaza 14 th, Kelas 50 Kg)
- Mila Rossi Kelas 8A (Gold medal figting system14 th klas -40 Kg) dan meraih medali juga untuk (Silver medal newaza -14th klas -45 Kg)
- Cikita Nur Fadilah Klas 8E ( Bronze medal fighting system-14th klas -55 kg) dan meraih juga (silver medal newaza +15 th klas 55 Kg)
- M.Sultan Klas 7A meraih bronze medal newaza -14th klas 55 Kg
- Azizah Zahra klas 8G meraih Gold Medal newaza -14th Klas 50 Kg
- Ruth Theresia Kelas 8F meraih 2 medali yaitu (Gold medal fighting system-14th kelas 55 Kg) dan Bronze Medal Newaza-14th Kelas 55 Kg)
- Anindia Fayza Kelas 8H meraih Silver medal fighting system-14th Klas 50 Kg
- Putri Nur Cahyani Kelas 8D meraih 2 medali yaitu Silver Medal Newaza -14th Kelas 50 Kg dan Bronze Medal Fighting System-14th Kelas 50 Kg
Total hasil yang dicapai Team Jujutsu SMPN 29 Jakarta adalah :
- 7 medali emas, 10 medali perak dan 11 medali perunggu
- Juara Antar Dojo
- Juara Umum
Aksi Team Jujitsu Pada sela-sela Klas Meeting
Gerakan Team Yang Kompak
Para Juara berfoto dengan Bapak/Ibu Guru
Para Juara mengarak Piala yang diraih
Kepala SMPN 29 Jakarta memberikan ucapan selamat
Demontrasi Eskul Jujutsu
Pengalungan medali oleh Kepala Sekolah
Piala Juara Umum Jujutsu
Sekilas Informasi tentang Olahraga Beladiri Jujutsu
Ekstrakurikuler Jujutsu di SMPN 29 Jakarta belum begitu lama berdiri dan ini merupakan tahun kedua Eskul ini berjalan di SMPN 29 Jakarta, bersaing dengan dua Eskul beladiri lainnya yaitu Taekwondo dan Merpati Putih yang sudah lama berjalan di SMPN 29 . Eskul Taekwondo dan Merpati Putih sudah berulangkali menoreh prestasi di tingkat kejuaraan Kotamadya, Provinsi bahkan Jabotabek. Saatnya Jujutsu menunjukkan kebolehannya, walaupun relatif muda secara usia namun sudah memberikan hasil yang menakjubkan. Ketiga Eskul ini tercatat memiliki peserta cukup banyak dan menjadi favorit siswa dalam eskul pilihan. Dan ketiga jenis Eskul beladiri ini memiliki karakteristik tiga negara asalnya, Merpati Putih asal Indonesia, Taekwondo asal Korea Selatan dan Jujutsu asal Jepang.
Jujutsu ( bahasa jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau jiu jitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang. Tidaklah betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.
Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pembelaan diri yang
bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang
bersifat fleksibel, di mana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan
kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan
tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni
beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang
mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo keduanya juga berasal dari Jepang.
Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis
besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan
dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun
jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan
diri pada zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional
biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang
bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan pada
zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa
berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai
baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan pada
zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).
Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza
(menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori
(mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap
aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik
tersebut di atas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan
diri kaum Samurai
(prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya,
atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin
melukai atau membunuh lawan).
Aliran Jujutsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya.
terima kasih ... mantap ... terus berkarya
BalasHapussilakan kunjungi: https://catatanbiruputih.blogspot.com/